KARANGAN DESKRIPSI
1.Definisi
Karangan
Deskripsi ialah tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan
mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau
hal lain) Karangan Deskripsi dapat diartikan juga suatu tulisan atau
karangan yang menggambarkan atau memaparkan suatu objek, lokasi, keadaan atau
benda dengan kata-kata. Biasanya apa yang kita gambarkan dalam karangan kita
merupakan hasil pengamatan panca indra kita
2.Macam-Macam Karangan Deskripsi
a. Deskripsi Sugestif
Deskripsi sugestif
ialah deskripsi yang bertujuan membangkitkan daya khayal, kesan atau sugesti
tertentu, seolah-olah pembaca melihat sendiri objek (yang dideskripsikan)
secara keseluruhan seperti yang dialami secara fisik oleh penulisnya.
Contoh yang membicarakan objek tempat :
Kilometer Nol, Sebuah Lambang
Sebuah tugu di ujung Utara
pulau Weah Aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya, beton
berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam
meter. Tentu itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan Jaboi, kotamadya
Sabang.
Itulah kilometer nol Indonesia.
Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keindonesiaan.
Lagu patriotik Dari Sabang sampai Marauke seakan-akan tergiang-ngiang di
telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling Barat Nusantara.
Lambang Garuda begitu megah
bertenger di puncak tugu. Di bawah kaki Sang Garuda, ada relief yang melukiskan
untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya,
apakah kilometer nol ini benar menjadi ukuran pasti dimulainya bentangan jalan
raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada dititik itu,
slogan Sabang-Marauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.
Dari titik nol kilometer ini, jalan
hanya selebar 3 meter. Itupun hanya permukaan sekitar 2 meter yang kelihatan,
selebihnya tertutup semak belukar. Sulit dibayangkan, jika ada kendaraan 2 arah
berada di jalur itu. Jarak kilometer nol ke kota Sabang 22,5 Km. Lalu, dari
Sabang terbentang lagi jarak 28 mil laut atau hampir 52 Km dan tiga jam
perjalanan feri ke ujung utara Sumatra.
Jalan menuju kilometer nol
hampir tak berbicara sebagai sebuah jalan raya. Kilometer nol pun seakan-akan
tak berbicara sebagai tanda kilometer di tempat lain. Bahkan pualam bertuliskan
”KM0” telah dicopot tangan-tangan jahil. Sedangkan tugu-tugu yang kesepian itu
tak pernah dihiraukan sebagai tanda kilometer jalan raya. Akan tetapi, dalam
keheningan belukar di Jaboi, di bawah bola-bola awan yang keperakan, di sela-sela
deburan ombak, tugu itu tetap tegar sebagai sebuah lambang yang berbicara
tentang kesatuan Indonesia.
b. Deskripsi Teknis
Deskripsi teknis ialah deskripsi yang bertujuan memberikan
identifikasi atau informasi objek, sehingga pembaca dapat mengenal bila bertemu
atau berhadapan dengan objek itu.
Contoh deskripsi teknis :
Tentang Agroindustri
Salah satu sektor yang
mempunyai arti strategis dalam Pembangunan Nasional Jangka Panjang adalah
pengembangan agroindustri. Agroindustri adalah kegiatan industri yang
memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan
peralatan pertanian serta jasa bagi kegiatan tersebut.
Titik berat Pembangunan Jangka
Panjang adalah pembangunan ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan
antara bidang pertanian dan bidang industri yang kuat ditunjang oleh pertanian
yang tangguh, yang dapat membawa perubahan fundamental dalam struktur
perekonomian Indonesia, sehingga produksi nasional yang berasal dari sector
luar pertanian merupakan bagian yang makin besar dan akhirnya menjadi tulang
punggung perekonomian.
Industri yang kuat adalah industri yang strukturnya kukuh dan
berakar pada kemampuan sumber daya alam yang dimiliki dan yang dapat
menjelmakan kaitan ke depan, ke samping, dan ke belakang dengan industri
lainnya. Pertanian yang tangguh adalah yang mampu menyediakan bahan baku hasil
pertanian dalam jumlah, mutu, dan waktu yang dapat mendorong pertumbuhan
industri.
Dengan demikian, sector agroindustri merupakan mata rantai penghubung antara sector pertanian dan sector industri. Pengembangan sector agroindustri di samping mempunyai arti strategis dalam kerangka Pembangunan Nasional Jangka Panjang juga dapat meningkatkan daya serap tenaga kerja dengan membuka spectrum baru lapangan kerja yang luas dan beragam, baik formal maupun nonformal.
Dengan demikian, sector agroindustri merupakan mata rantai penghubung antara sector pertanian dan sector industri. Pengembangan sector agroindustri di samping mempunyai arti strategis dalam kerangka Pembangunan Nasional Jangka Panjang juga dapat meningkatkan daya serap tenaga kerja dengan membuka spectrum baru lapangan kerja yang luas dan beragam, baik formal maupun nonformal.
Ruang lingkup agroindustri yang
luas memungkinkan tenaga kerja informal bisa diserap lebih banyak. Agroindustri
meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri peralatan dan mesin
pertanian serta industri jasa pertanian. Industri pengolahan hasil pertanian
mempunyai lima subsektor, yaitu: industri pengolahan tanaman pangan,
perkebunan, hasil hutan perkebunan, dan hasil peternakan. Industri peralatan
dan mesin pertanian mencakup industri peralatan dan mesin pertanian budidaya
serta pengolahan. Industri jasa sektor pertanian meliputi perdagangan,
konsultasi, dan komunikasi.
3.
Ciri-Ciri Karangan Deskripsi
Karangan
deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
1.Menggambarkan
atau melukiskan sesuatu.
2.Penggambaran
tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
3.Membuat
pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
4.Langkah-Langkah Menulis Karangan Deskripsi
a. Menetapkan Tema
Tema tulisan, yaitu gagasan, persoalan, masalah, atau ide yang akan kita kemukakan dalam tulisan. Karena tulisan yang hendak kita kembangkan berbentuk deskripsi, tema tulisan tentu berupa objek yang akan kita tulis. Misalnya, kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang kegiatan yang terdapat di sekolah. Karena tema ini terlalu luas, maka perlu dipersempit lagi. Dari sini dapat ditetapkan beberapa tema kecil, seperti upacara bendera, pergelaran seni, atau pertandingan olahraga.
b. Menetapkan Tujuan
Dengan menulis deskripsi maka tujuan hendak dicapai ialah memberikan gambaran dan rincian suatu objek kepada pembaca. Jika yang kita tulis berbentuk deskripsi sugestif maka tujuan menulis ialah berusaha menciptakan penghayatan melalui imajinasi pembaca terhadap objek tertentu. Akan tetapi, jika yang kita tulis itu berbentuk deskripsi teknis maka tujuan menulis ialah berusaha menanamkan pengertian kepada pembaca terhadap objek tertentu dengan cara memberikan indentifikasi dan informasi mengenai objek tersebut.
Umpamanya kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang jalannya upacara penaikan bendera di sekolah. Tujuan kita menulis ialah memberikan gambaran kepada pembaca tentang jalannya upacara penaikan bendera agar pembaca dapat menghayatinya.
c. Mengumpulkan Bahan
Bahan dapat diperoleh melalui berbagai cara, diantaranya :
1. Dengan mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang akan ditulis.
2. Membaca buku, Koran, majalah, atau bahan bacaan lainnya (studi kepustakaan).
3. Melalui wawancara dengan narasumber yang menguasai permasalahan yang ingin kita ketahui.
4. Melalui gabungan beberapa cara yang telah dikemukakan.
d. Menyiapkan Kerangka Tulisan
Umpamanya kita hendak menulis deskripsi tentang pelaksanaan upacara penaikan bendera di sekolah dengan bahan-bahan yang telah dikumpulkan, maka kerangka karangan tampak seperti berikut ini.
I. Waktu upacara penaikan bendera
A. Tepat pukul 07.00
B. Siswa berbaris
II. Tempat upacara
A. Bersemen dan bersih
B. Pepohonan dan bunga
III. Petugas pelaksana upacara
A. Kebijaksanaan sekolah
B. Bertanggung jawab
IV. Peserta upacara
A. Para guru
B. Para karyawan dan tata usaha
V. Suasana upacara
A. Khidmat
B. Disiplin
VI. Pembina upacara
A. Kepala sekolah
B. Bapak atau ibu guru
VII. Pesan Pembina upacara
A. Kewajiban kita
B. Rajin belajar
e. Mengembangkan Tulisan
Jika kita menulis deskripsi tentang pelaksanaan upacara penaikan bendera di sekolah dengan menggunakan kerangka karangan seperti tampak pada langkah keempat, pengembangan tulisannya tampak seperti di bawah ini.
a. Menetapkan Tema
Tema tulisan, yaitu gagasan, persoalan, masalah, atau ide yang akan kita kemukakan dalam tulisan. Karena tulisan yang hendak kita kembangkan berbentuk deskripsi, tema tulisan tentu berupa objek yang akan kita tulis. Misalnya, kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang kegiatan yang terdapat di sekolah. Karena tema ini terlalu luas, maka perlu dipersempit lagi. Dari sini dapat ditetapkan beberapa tema kecil, seperti upacara bendera, pergelaran seni, atau pertandingan olahraga.
b. Menetapkan Tujuan
Dengan menulis deskripsi maka tujuan hendak dicapai ialah memberikan gambaran dan rincian suatu objek kepada pembaca. Jika yang kita tulis berbentuk deskripsi sugestif maka tujuan menulis ialah berusaha menciptakan penghayatan melalui imajinasi pembaca terhadap objek tertentu. Akan tetapi, jika yang kita tulis itu berbentuk deskripsi teknis maka tujuan menulis ialah berusaha menanamkan pengertian kepada pembaca terhadap objek tertentu dengan cara memberikan indentifikasi dan informasi mengenai objek tersebut.
Umpamanya kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang jalannya upacara penaikan bendera di sekolah. Tujuan kita menulis ialah memberikan gambaran kepada pembaca tentang jalannya upacara penaikan bendera agar pembaca dapat menghayatinya.
c. Mengumpulkan Bahan
Bahan dapat diperoleh melalui berbagai cara, diantaranya :
1. Dengan mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang akan ditulis.
2. Membaca buku, Koran, majalah, atau bahan bacaan lainnya (studi kepustakaan).
3. Melalui wawancara dengan narasumber yang menguasai permasalahan yang ingin kita ketahui.
4. Melalui gabungan beberapa cara yang telah dikemukakan.
d. Menyiapkan Kerangka Tulisan
Umpamanya kita hendak menulis deskripsi tentang pelaksanaan upacara penaikan bendera di sekolah dengan bahan-bahan yang telah dikumpulkan, maka kerangka karangan tampak seperti berikut ini.
I. Waktu upacara penaikan bendera
A. Tepat pukul 07.00
B. Siswa berbaris
II. Tempat upacara
A. Bersemen dan bersih
B. Pepohonan dan bunga
III. Petugas pelaksana upacara
A. Kebijaksanaan sekolah
B. Bertanggung jawab
IV. Peserta upacara
A. Para guru
B. Para karyawan dan tata usaha
V. Suasana upacara
A. Khidmat
B. Disiplin
VI. Pembina upacara
A. Kepala sekolah
B. Bapak atau ibu guru
VII. Pesan Pembina upacara
A. Kewajiban kita
B. Rajin belajar
e. Mengembangkan Tulisan
Jika kita menulis deskripsi tentang pelaksanaan upacara penaikan bendera di sekolah dengan menggunakan kerangka karangan seperti tampak pada langkah keempat, pengembangan tulisannya tampak seperti di bawah ini.